Bisnis lapangan padel semakin populer di Indonesia. Bagi investor dan pengusaha, hal pertama yang ingin diketahui adalah bagaimana perhitungan bisnis lapangan padel, mulai dari modal awal, biaya operasional, potensi pendapatan, hingga kapan investasi bisa kembali.
Artikel ini menyajikan gambaran lengkap berdasarkan asumsi realistis serta proyeksi ROI yang terperinci.
Mengapa Bisnis Lapangan Padel Menarik untuk Investor
Olahraga padel masih tergolong baru di Indonesia, namun pertumbuhannya sangat cepat. Popularitasnya tidak hanya datang dari komunitas ekspatriat, tetapi juga masyarakat urban yang gemar mencoba olahraga modern dengan atmosfer sosial yang kuat.
Inilah yang membuat usaha lapangan padel menjadi salah satu bentuk investasi yang potensial:
a. Tren Padel di Indonesia
Padel sering disebut sebagai “perpaduan tenis dan squash” yang lebih mudah dimainkan. Faktor inilah yang menjadikannya ramah bagi semua kalangan, mulai dari pemula hingga atlet profesional.
Pertumbuhan jumlah pemain di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bali menandakan bahwa bisnis padel di Indonesia masih berada di tahap awal, sehingga peluang pengembangannya terbuka lebar.
b. Peluang Bisnis Sewa Lapangan Padel
Model bisnis sewa lapangan padel mirip dengan futsal atau badminton. Bedanya, harga sewanya relatif lebih tinggi karena padel termasuk olahraga premium dengan target pasar menengah ke atas.
Tarif sewa untuk satu sesi permainan bisa mencapai ratusan ribu rupiah, terutama pada jam sibuk. Dengan tingkat okupansi yang stabil, bisnis sewa lapangan padel mampu memberikan keuntungan signifikan bagi investor.
Asumsi Perhitungan Bisnis Lapangan Padel
Sebelum menghitung ROI, ada beberapa asumsi dasar yang digunakan dalam analisis bisnis padel. Angka-angka ini membantu memberikan gambaran realistis tentang bagaimana operasional lapangan padel berjalan:
Asumsi Utama
-
- Jumlah lapangan: 5 court padel dalam satu kompleks.
- Jam operasional: 17 jam per hari, bukan 24 jam penuh.
- Tarif sewa: Rp320.000 untuk jam sibuk (peak hour) dan Rp240.000 untuk jam sepi (off hour).
- Rata-rata durasi penggunaan:
- Skenario pesimis: 6 jam per lapangan per hari.
- Skenario middle: 8 jam per lapangan per hari.
- Skenario optimis: 10 jam per lapangan per hari.
Dengan asumsi ini, perhitungan bisnis lapangan padel bisa disusun secara sistematis sehingga calon investor lebih mudah memahami potensi yang ada.
Biaya Investasi Awal
Biaya investasi merupakan komponen paling penting sebelum memulai usaha lapangan padel. Estimasi modal awal dihitung untuk mencakup seluruh kebutuhan pembangunan serta kesiapan operasional beberapa bulan pertama.
Komponen Investasi Awal:
- Sewa lahan: Rp950 juta untuk kontrak lima tahun. Lokasi yang dipilih biasanya bukan di jalan utama, tetapi tetap memiliki akses kendaraan roda empat.
- Konstruksi lapangan: Rp3,25 miliar untuk membangun lima court dengan standar internasional.
- Common area: Rp1 miliar untuk fasilitas tambahan seperti area tunggu, parkir, toilet, dan ruang serbaguna.
- Perizinan: Rp150 juta.
- Interior lobby dan perlengkapan dasar: Rp450 juta.
- Modal kerja tiga bulan pertama: Rp190 juta untuk gaji, listrik, dan operasional awal.
Total kebutuhan investasi hampir Rp6 miliar. Angka ini menjadi dasar untuk mengukur proyeksi pendapatan dan kapan modal dapat kembali.
Proyeksi Revenue dan Biaya Operasional
Setelah modal awal diketahui, langkah selanjutnya adalah menghitung potensi pendapatan tahunan dan biaya operasional yang harus ditanggung.
a. Sumber Revenue
-
- Sewa lapangan padel yang menjadi core income.
- Rental perlengkapan olahraga seperti raket dan bola.
- Other income dari penjualan makanan, minuman, atau produk tambahan di area lounge.
Dengan sumber pendapatan tersebut, proyeksi revenue tahunan dapat dibagi berdasarkan skenario pesimis, middle, dan optimis.
b. Komponen Biaya Operasional
-
- Perawatan dan listrik sekitar Rp160 juta per tahun.
- Gaji pegawai untuk enam orang staf sekitar Rp216 juta per tahun.
- Marketing sebesar Rp100 juta per tahun.
- Lain-lain termasuk administrasi dan tak terduga sekitar Rp87 juta per tahun.
Total biaya operasional per tahun diperkirakan mencapai Rp563 juta.
Perhitungan ROI dan Net Profit
Untuk memberikan gambaran yang jelas kepada calon investor, berikut adalah tabel perhitungan bisnis lapangan padel berdasarkan skenario pesimis, middle, dan optimis:
Tabel ROI Bisnis Lapangan Padel
Skenario | Revenue (Rp Miliar) | Cost (Rp Miliar) | Net Profit (Rp Miliar) | Profit 2 Tahun (Rp Miliar) | Profit 3 Tahun (Rp Miliar) | Profit 4 Tahun (Rp Miliar) | Profit 5 Tahun (Rp Miliar) | ROI (Balik Modal) |
Pesimis | 2,26 | 0,56 | 1,52 | 3,55 | 5,58 | 7,61 | 9,63 | 3 Tahun |
Middle | 2,93 | 0,58 | 2,11 | 4,92 | 7,73 | 10,54 | 13,35 | 2 Tahun |
Optimis | 3,60 | 0,60 | 2,70 | 6,29 | 9,88 | 13,47 | 17,07 | 1,5 Tahun |
Tabel di atas memperlihatkan bahwa usaha lapangan padel memiliki ROI yang sangat menarik, bahkan dalam skenario pesimis sekalipun.
Kapan Balik Modal dalam Usaha Lapangan Padel?
Salah satu pertanyaan paling sering diajukan investor adalah berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk balik modal. Berdasarkan skenario perhitungan, jawabannya bervariasi.
a. Skenario Pesimis
Dengan rata-rata sewa hanya enam jam per hari, ROI tercapai pada tahun ketiga. Meski lebih lama, keuntungan bersih tetap stabil di atas Rp1,5 miliar per tahun.
b. Skenario Middle
Menggunakan asumsi delapan jam sewa per hari, modal awal bisa kembali dalam dua tahun. Ini merupakan proyeksi realistis untuk kebanyakan lokasi strategis di kota besar.
c. Skenario Optimis
Apabila okupansi mencapai sepuluh jam sewa per hari, modal bisa kembali hanya dalam waktu satu setengah tahun. Inilah yang membuat peluang bisnis padel menjadi sangat menggoda bagi investor yang berani mengeksekusi dengan cepat.
Bisnis Padel di Indonesia dan Prospeknya
Melihat data ROI, jelas bahwa bisnis padel di Indonesia punya potensi besar. Selain dari aspek keuangan, ada faktor lain yang memperkuat daya tariknya.
- Olahraga baru yang masih minim pesaing. Jumlah lapangan padel masih sedikit dibanding permintaan.
- Target pasar premium yang rela membayar lebih untuk fasilitas berkualitas.
- Komunitas yang berkembang pesat, sehingga potensi event, turnamen, dan sponsorship juga terbuka.
- Fasilitas multifungsi. Selain sewa lapangan, area bisa dimanfaatkan untuk acara komunitas atau corporate gathering.
Bagi investor yang serius, pemahaman tentang ukuran lapangan padel juga penting untuk memastikan standar sesuai regulasi internasional.
Membuka Jalan Menuju Investasi Olahraga Modern
Bisnis lapangan padel bukan sekadar tren musiman, melainkan peluang investasi jangka panjang. Perhitungan bisnis lapangan padel yang matang akan membantu pengusaha melihat proyeksi ROI secara jelas dan meminimalkan risiko.
Bagi Anda yang tertarik membangun usaha lapangan padel, bekerja sama dengan pihak berpengalaman adalah langkah bijak. Elang Sport hadir sebagai kontraktor lapangan padel profesional yang siap membantu mewujudkan proyek olahraga modern sesuai standar internasional.
Dengan modal awal yang terukur, proyeksi revenue yang menjanjikan, serta tren pasar yang terus berkembang, peluang bisnis padel terbuka lebar untuk dijadikan investasi masa depan.
Temukan Jasa Pembuatan Lapangan Padel pada Google Maps:
Baca juga: Kaca Lapangan Padel Harga Terbaik dengan Pemasangan Ahli dan Biaya Pembuatan Lapangan Padel dan RAB Lengkap
Contents
- 1 Mengapa Bisnis Lapangan Padel Menarik untuk Investor
- 2 Asumsi Perhitungan Bisnis Lapangan Padel
- 3 Biaya Investasi Awal
- 4 Proyeksi Revenue dan Biaya Operasional
- 5 Perhitungan ROI dan Net Profit
- 6 Tabel ROI Bisnis Lapangan Padel
- 7 Kapan Balik Modal dalam Usaha Lapangan Padel?
- 8 Bisnis Padel di Indonesia dan Prospeknya
- 9 Membuka Jalan Menuju Investasi Olahraga Modern